MENJADI kepala daerah berkinerja baik tentu tak semudah membalik telapak tangan, ia memiliki strategis khusus yang tak sekadar kemampuan menggerakkan sumberdaya aparatur, juga tingkat kepuasan masyarakat. Secara umum ukuran berkinerja baik dan terbaik bagi seorang kepala daerah diukur dari prestasi dalam pembangunan dan pelayanan publik.
Cara berpikir ini digunakan Dr. H. Muh. Rasman Manafi, SP., M.Si , Ia memahami bahwa pelayanan publik adalah pelayanan yang efektif dan efisien, seperti pelayanan administrasi yang cepat dan mudah, serta fasilitas umum yang memadai. Di tataran wilayah perkotaan, Wali Kota yang berkinerja ‘baik’ atau ‘sangat baik’ sering kali dihubungkan dengan kemampuan berinovasi dalam pengembangan konsep Smart City, yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan kualitas hidup masyarakat. Contohnya, Kota Bandung yang sukses mengembangkan konsep Smart City dan revolusi transportasi massal seperti skybridge.
Tetapi alat ukur dan dimensi smart city bukan satu-satunya indikator. Bisa karena kemampuan pengelolaan anggaran yang baik, karena kemampuan membentuk citra baik, kemampuan mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran dan terutama berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Secara formal kata Dr. Rasman, penilaian daerah berkinerja terbaik adalah berdasarkan penilaian Tim Nasional Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinannya di Kota Baubau? “Kalau penjabat kepala daerah ada alat ukur dan indikator yang jelas, di evaluasi per triwulan, ada nilai kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh untuk menentukan standar kinerja itu. Nah di situ patokannya, tetapi intinya pasti pada pelayanan publik. Itu standar bakunya,” kata Dr. Rasman.
Penilaian kepala daerah definitif tentu berbeda dengan ‘penjabat’ kepala daerah. Data Kementerian Dalam Negeri RI menyebutkan para ‘penjabat’ kepala daerah tersebut dinilai dalam 111 indikator dan 10 indikator prioritas implementasi arahan Presiden RI yang disiapkan. Di Indonesia saat ini terdapat 28 orang untuk Pj. Gubernur, Pj. Bupati 189 orang dan Pj. Wali Kota sebanyak 56 orang.
111 indikator tersebut meliputi aspek pemerintahan, aspek pembangunan, dan aspek kemasyarakatan. Serta 10 indikator prioritas implementasi arahan Presiden, yang terdiri dari upaya mengendalikan inflasi, stunting, layanan BUMD, layanan publik, angka pengangguran, angka kemiskinan ekstrem, layanan kesehatan, realisasi penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan layanan perizinan.
Penentuan indikator kinerja ini tak hanya menjadi perhatian khusus Kemendagri, bahkan pihak Ombudsman RI sebagai lembaga pengawasan pelayanan publik mendorong indikator evaluasi penjabat (Pj) kepala daerah dipertegas dan diperjelas, agar penjabat memahami batasan kewenangan dan bisa dimonitor masyarakat. Ia harus berbasis pada suatu kerangka evaluasi yang dibangun di atas kriteria dan indikator-indikator yang memang terukur dan diketahui dari jauh-jauh hari. Pernyataan Ombudsman ini dirilis secara resmi pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Namun begitu Ombudsman juga mengingatkan bahwa indikator tersebut penting sebagai panduan penjabat kepala daerah dalam memimpin, tetapi jangan sampai mereka justru takut mengambil tindakan penting. Indikator itu juga mesti disusun berdasarkan kriteria objektif dan berorientasi pada perbaikan kinerja. Selebihnya keterlibatan dan partisipasi publik sangat dibutuhkan. Orientasinya ‘penjabat’ kepala daerah bukan sekedar ‘murni’ titipan pemerintah pusat yang datang ke daerah tetapi memiliki garis akuntabilitas dengan masyarakat setempat.
Berdasarkan itu, menjadi kepala daerah dengan status ‘penjabat’ bukanlah pekerjaan mudah, apalagi dengan batasan waktu yang singkat dan evaluasi secara periodik.
Untuk penilaian Dr. Rasman sebagai penjabat Wali Kota Baubau telah dievaluasi sebanyak 3 kali. Pada triwulan pertama (TWI) ‘raport’ pada Januari 2024 Dr. Rasman mendapat nilai 86. Menyusul pada Triwulan II (TW2) mendapat nilai 94, dan pada Triwulan ke III (TW3) meningkat menjadi 96 dari skala angka 100 sebagai nilai tertinggi.
Laporan resmi Pemerintah Kota Baubau dalam sidang paripurna DPRD Kota Baubau tanggal 16 Agustus 2024 menyebutkan capaian yang patut diapresiasi dari kerja bersama dalam tata kelola pemerintahan Kota Baubau selama Tiga Triwulan masa jabatan Penjabat Wali Kota sejak awal pelantikan di Bulan September 2023 Kota Baubau selalu memperoleh penilaian kinerja Sangat Baik pada tiga kali proses evaluasi terhadap indikator pelaksanaan pemerintah daerah oleh Kemendagri RI.
Prestasi Sangat Baik yang diperoleh kepemimpinan Dr. Rasman sangat ditunjang dengan kemampuan personalnya dan kemampuan mengelola tim kerja. Dr. Rasman menyusun seluruh dokumen evaluasinya dibantu oleh squad yang bertugas menghubungkan data-data pemerintahan dengan indikator-indikator penilaian, sementara dirinya menganalisis sejumlah parameter untuk dipaparkan sesuai dengan kondisi Kota Baubau yang dipimpinnya.
Capaian ini ditunjang dengan kondisi sosial kemasyarakatan Kota Baubau yang sangat kondusif, khususnya kesuksesan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2024. Beberapa arahan Dr. Rasman dihadapan jajarannya selalu mengigatkan agar ASN Kota Baubau selalu bersifat netral, berada di jalur profesional, dan tidak melibatkan diri dengan politik praktis. Ia sendiri menjadi sosok yang tak pernah melibatkan diri dengan hal politis atau bersentuhan langsung dengan kepentingan Partai Politik, atau para politisi.
Sebaliknya dalam momen-momen hari raya, ia menyempatkan diri bersilaturrahmi dengan para sesepuh dan tokoh masyarakat, khususnya para pendahulu-pendahulu kepemimpinan di kawasan Kepulauan Buton. Bagi Dr. Rasman, hal itu dilakukannya tak sekadar sebagai rasa hormat kepada sesepuh dan tokoh masyarakat, tetapi juga upaya untuk terus menjaga suasana kekeluargaan antar masyarakat dalam wilayah Kota Baubau dan sekitarnya.
Kepemimpinan Dr. Rasman sebagai Penjabat Wali Kota Baubau, juga selalu mengupayakan sinergitas antara Pemerintah Kota Baubau dengan pemerintah pusat, juga upaya mengangkat harkat dan martabat kota ini pada level nasional. Hampir semua kegiatan pengkajian, seminar-seminar pembangunan daerah, Dr. Rasman selalu melibatkan unsur kementerian baik pada level direktur maupun deputi kementerian.
“Saya berupaya semaksimal mungkin agar nama Kota Baubau tetap menjadi perbicangan level kementerian dalam hal pembangunan, pemerintahan, dan sosial kemasyarakatan, sayq sendiri ingin memastikan nama Baubau masuk dalam progres di Bappenas,” ujarnya.
Demikian pula terkait publikasi media, Dr. Rasman selain memberdayakan kekuatan media lokal dan regional dalam mempublikasikan kegiatan pembangunan di daerahnya, ia juga berupaya menggandeng media-media nasional untuk publikasi daerah, seperti Kompas TV dan TV One.
Memang, kepiawaian Dr. Rasman sebagai penjabat kepala daerah di Kota Baubau membawa perubahan tersendiri bagi jalannya pemerintahan di Kota Baubau. Kepada jajarannya selalu berusaha ‘merapikan’ pola berpikir dan bekerja bagi ASN. Ia konsisten melakukan evaluasi tidak hanya kepada level pejabat eselon II, tetapi juga kepada level eselon III ke bawah. Hal ini dilakukan agar roda pemerintahan, dan Tupoksi berjalan semestinya.
Untuk hal-hal prestisius, Dr. Rasman selalu memastikan adanya pendampingan khusus, baik pada level yang berskala besar hingga pada tataran yang lebih teknis. Beberapa capaian daerah seperti opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK sukses dipertahankannya, demikian pula Kota Baubau tercatat sebagai daerah dengan pola perencanaan terbaik di Sulawesi Tenggara. Tuidak terkecuali pada pembinaan anak dan pelajar Baubau yang sukses mencatatkan prestasi pada level nasional.
Memang, kepemimpinan Dr. Rasman tidak diragukan lagi oleh jajarannya. Di awal-awal kepemimpinannya, ia bahkan sempat mewakili peserta Lemhanas reguler untuk berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, ini dalam kapasitasnya sebagai peserta Lemhanas Terbaik di angkatannya. Bahkan saat evaluasi para penjabat kepala daerah, penilai mengakui bahwa Dr. Rasman adalah kepala daerah yang memiliki prestasi sangat baik dan menempatkannya sebagai salah satu ‘the first class major’ dari puluhan pejabat kepala daerah di Indonesia.
Mimpi besar dari Dr. Rasman adalah keinginannya mewujudkan Kota Baubau sebagai hub maritim yang maju, berbudaya, berkelanjutan di wilayah Sulawesi. Semua ia tuangkan dalam arah kebijkan pembangunan jangka panjang tahun 2025-2045.
Bagi banyak orang, mimpi dan pikiran terkadang hanya tersimpan dalam benak. Tetapi Dr. Rasman mengubahnya menjadi tindakan dengan menuangkan semua pikiran itu dalam semua dokumen pembangunan. Tidak sampai di situ, ia berjanji memperjuangkan perwujudannya di level pemerintah pusat.
Dr. Rasman juga menjaga pikiran-pikiran terbaiknya untuk menghimpun para ahli maritim di level nasional. Sembari memimpin Kota Baubau ia juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Nasional Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) periode 2023-2028. Hingga saat ini keberadaan kepengurusan HAPPI telah terbentuk di 11 provinsi di Indonesia, dan Dr. Rasman didampingi guru besar kemaritiman yang memiliki komptensi pada level global. (ref)**
----
Disarikan dari tulisan Hamzah Palalloi- dalam Buku "Gelombang Pemikiran Dr. Rasman"
0 Komentar