METAIDE--- Ratusan warga perumahan BTN Grand Boulevard Regency Kendari yang terletak di Kelurahan Mokoau Kecamatan Kambu melaksanakan swadaya pengecoran jalan poros utama di kawasan itu pada Minggu 5 Januari 2025, setelah bertahun-tahun merasa jengah dengan kondisi jalan poros yang sangat tidak memadai.
Warga juga termotivasi karena minimnya perhatian dari pihak berwenang, apakah dari BTN selaku pengembang atau pihak Pemerintah Kota Kendari? Pastinya kedua pihak tersebut dinilai belum menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi jalan poros utama pada kawasan yang dihuni ribuan warga di sana. Padahal jalanan dimaksud sangat memperihatinkan.
Data yang dihimpun Metaide.Id mengungkap bila sebelumnya beberapa tokoh masyarakat telah mempertanyakan hal tersebut kepada pihak pengembang, namun tidak mendapatkan hasil maksimal, demikian juga upaya melobi pihak Pemkot Kendari, PUN belum membuahkan hasil.
“Entah kemana harus mengadu, kami sangat tersiksa dengan kondisi jalan poros utama. Di musim kemarau berdebu, berlubang, sementara di musim penghujan becek, berlumpur. Pokoknya tidak nyaman,” keluh banyak warga di sana.
Bahkan beberapa waktu belakangan ini, ada wacana warga melakukan aksi unjuk rasa dan penyampaian pendapat ke DPRD Kota Kendari, guna meminta dan mengusulkan agar jalan poros utama dan jalan-jalan lingkungan di Boulevard mendapatkan alokasi pengaspalan atau sejenisnya. Entah proses dan hasilnya belum diketahui.
Tak tahan dengan kondisi itu, warga kemudian melakukan swadaya mengecor jalan poros yang dananya merupakan urunan warga dan hasil sumbangan, sementara pekerjaannya dilakukan secara gotong royong.
BTN Terbesar di Kendari
Grand Boulevard Regenci Kendari merupakan perumahan bersubsidi yang dikembangkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sejak tahun 2016 silam, dengan rata-rata bangunan bertype 36. Kawasan perumahan ini terbilang terbesar di Kota Kendari karena terdapat ribuan perumahan terbangun di sana dengan anggaran milyaran rupiah
Posisinya juga sangat strategis, karena keluar dari kawasan itu langsung berhadapan dengan kawasan strategis pemerintahan seperti, Polda Sultra dan kawasan perumahan petingginya, kantor Gubernur Sultra, dan perkantoran pemerintahan Pemprop. Sultra lainnya.
Penataan kawasannya juga terbilang apik karena didesain dengan lokasi pertamanan dengan sistem blok kawasan, termasuk tersedianya kawasan area publik. Dari segi infrastruktur dan jumlah penduduk yang bermukim, pantas kemudian bila kawasan ini dapat menjadi kelurahan tersendiri.
Terkait kondisi jalan, beberapa tahun sebelumnya jalan poros tersebut pernah teraspal kurang lebih 1 kilometer oleh pihak BTN, namun tidak bertahan lama karena kerusakan akibat belum stabilnya landasan badan jalan (subbase course), curah hujan yang mengakibatkan pergeseran lapisan resap pengikatnya (prime coat). Sementara beberapa jalan lingkungan di masing-masing Blok, rata-rata dikeraskan dengan lapisan Paving Blok. Sementara jalan-jalan poros dari Blok D, E,F, G masih terlihat menggunakan pengerasan tanah dan batu lepas.
“Memang saatnya mendapat perhatian serius, ini masih tanggung jawab BTN dan juga tanggung jawab sosial Pemkot Kendari, tidak bisa saling melepas tanggung jawab. Kami berharap perbaikan fasilitas jalan menjadi prioritas. Kasihan warga. Masih baik bertindak posistif, mau swadaya, gotong royong dan sebagainya,” ujar Dr. Hamzah, warga dari Blok G. (**)
0 Komentar