Kongsi Buton Untuk Pesawat Air Bus


METAIDE
---Kehadiran pesawat udara berbadan besar jenis Air Bus telah lama diimpikan pengguna jasa penerbangan di kawasan Kepulauan Buton (Sulawesi Tenggara) dan sekitarnya. 

Impian itu terus menggelora seiring panjang Bandar Udara (Bandara) Betoambari Kota Baubau yang telah mencapai 2100 meter dengan lebar 30 meter sejak bulan November 2024.

Ukuran tersebut dinilai otoritas penerbangan telah memenuhi syarat untuk didarati pesawat berbadan besar dan telah dilakukan uji coba pendaratan jenis Airbus A320-220 milik maskapai Super Air Jet- jejaring Lion Group pada 23 Desember 2024 lalu.

“Untuk landasan ini saya rasa sudah cukup mumpuni, dan kedepannya untuk pesawat komersil sekelas narrow body seperti AirBus sudah bisa landing di Bandara Betoambari. Kapasitas pesawat Super Air Jet ini 180 penumpang,” kata Wisnu Yuda, sang pilot Airbus A320-200. (23/12)

Pendaratan pesawat ini dianggap sebagai sejarah baru di Negeri Buton, sebab dalam sejarahnya Bandara Betoambari yang terbangun di awal PELITA II tahun 1975/1976 dengan ukuran 820x23 meter, berstatus perintis dan didarati pesawat jenis capung dan berukuran kecil dari PT. Merpati Airlines.

Di tahun 2001, landasan diperpanjang hingga bisa didarati pesawat jenis ATR dengan jumlah penumpang 80 kursi yang beroperasi hingga kini. Intensitas penumpang pun melonjak, karena bandara ini dimanfaatkan oleh sejumlah daerah di Pulau Buton; Kota Baubau, Kabupaten Buton; Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Buton Tengah.

Tiket Mahal

Meningkatnya arus penumpang dengan fasilitas angkutan jenis ATR dan didominasi maskapai tertentu, menyebabkan biaya operasional menjadi meningkat. Harga tiket dari Baubau ke Makassar dan sebaliknya di kisaran Rp. 1,3-1,7 juta. 

Angka ini terbilang sangat mahal, sebab idealnya untuk lintasan kedua kota ini ini dikisaran Rp. 700 ribu. Harga tersebut pernah dinikmati pengguna penerbangan di medio tahun 2010-2019. Setelah itu melonjak hingga Rp. 1,9 juta per sekali terbang, yang mengakibatkan animo pengguna menjadi menurun.  

Saat ini harga tiket mulai melunak turun dikisaran Rp. 1,3 Juta setelah pihak Pemerintah Kota Baubau meloby otoritas penerbangan. Diduga mahalnya tiket pesawat karena dominasi maskapai tertentu. Beberapa maskapai juga pernah mencoba bersaing ke Baubau tetapi tak mampu bertahan karena tak mampu melayani sistem ‘connecting flight’. 

Pemerintah Kota Baubau sebagai ‘pemilik’ kawasan terus meminta otoritas untuk meningkatkan fasilitas Bandara hingga landasan pacunya semakin panjang mencapai 2100 meter, agar pesawat berbadan besar bisa mendarat, dan itu sukses. Masalahnya masih sama, harga tiket masih melambung.

Kongsi Pemerintah Daerah

5 daerah yang berada di Kepulauan Buton (Kepton) yakni Kabupaten Buton, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi,  Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton Tengah berkomitmen akan memberikan subsidi tiket untuk menjamin hadirnya pesawat berbadan besar jenis Airbus A320-200 milik maskapai penerbangan Super Air Jet di Bandara Betoambari. 

Komitmen 5 daerah se Kepton tersebut terungkap dalam rapat koordinasi antar daerah konektivitas perhubungan udara yang diinisiasi Pj Wali Kota Baubau di aula lantai dua kantor Wali Kota Baubau Jumat (10/1/2025).

Rapat tersebut turut dihadiri Sekda Kabupaten Buton Selatan La Ode Budiman, SKM, M,Kes, Kadis Perhubungan Kabupaten Buton Ramlia Adia, Asisten I Setda Kabupaten Wakatobi Bakri, dan Kepala Bappeda Kabupaten Buton Tengah Samrin, S.Pd, M.Pd, dan Pj Sekda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si.

Keterangan persnya menyebutkan komitmen kelima daerah  yang juga menyiapkan anggaran di APBD masing-masing termasuk Kota Baubau. rata-rata setiap daerah menyubsidi di angka Rp 1 Milyar, dengan kolaborasi percepatan pendaratan atau penerbangan Baubau-makassar dengan pesawat berbadan lebar jenis Airbus A320-200.

“Kerja-kerja itu tidak bisa lagi sendiri sekarang, kerja-kerja kolaborasi. Untuk bagaimana seperti saya sampaikan tadi Wakatobi sebagai KSPN tentu daerah tetangga harus menerima manfaat. Sehingga ini momentum awal untuk bagaimana  Kota Baubau sebagai lokasi bandara juga menginisiasi sehingga pemerintah provinsi juga turut membantu daerah-daerah tetangga ini,” ujarnya Sekda Baubau- La Ode Aswad.

Komitmen ini akan ditindaklanjuti lagi sampai ke Provinsi. Subsidi sudah disiapkan juga dengan tahap sekarang tahap finalisasi untuk negosiasi dengan pihak maskapai, Setelah itu baru masuk ke MOU terus ke PKS yang diharapkan tidak terlalu lama. (zah)

Posting Komentar

0 Komentar